Blogger news

BREAKING NEWS - Bertepatan Bulan Maulid UIN Antasari Peringati Hari Santri Di Auditorium Mastur Jahri

Banjarmasin, 22 Oktober 2021M / 15 Rabiul Awal 1443H – Usai melaksanakan upacara peringatan Hari Santri 2021 di lapangan kampus UIN Antasari, UIN Antasari Banjarmasin menggelar agenda peringatan Hari Santri di Auditorium Mastur Jahri dengan tema “Komitmen Menjaga Agama, Bangsa, dan Negara”. Agenda ini dilaksanakan mulai pukul 08.30-11.30 Waktu Indonesia Tengah (WITA) yang mana sangat antusias sekali yang dihadiri kurang lebih 150 peserta, terdiri dari: Rektor UIN Antasari beserta jajarannya di lingkungan UIN Antasari Banjarmasin, seluruh pengurus Ma’had Al-Jami’ah, Murabbi/ah, Dewan Musyrif/ah, serta Mahasantri/wati selama pemondokan asrama tahap 2. Semua pihak tetap melaksanakan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini.

Para peserta sangat antusias sekali sehingga agenda ini berlangsung sangat meriah sekali yang dibawakan oleh Master of Ceremony (MC) Auliyah dan Gita Trisnawati selaku Musyrifah Asrama 2.

Adapun lantunan ayat suci Al-Qur’an dari saudara M. Rizki Saleh selaku qari sekaligus mahasiswa UIN Antasari juga sari tilawah yang berbahasa Banjar dibacakan oleh Nor Asyifa Rohmalia dari Musyrifah Asrama 1.

Dr. H. Ahmad Mujahid, MA., Mudir UPT. Ma’had Al-Jami’ah menuturkan dalam sambutannya, "Hampir dua tahun tidak melaksanakan peringatan hari Santri sekaligus Maulid Nabi saw. di Auditorium Mastur Jahri. Peringatan hari Santri adalah sebuah simbol resolusi jihad dan sebuah pengakuan para kyai dan santrinya dalam menegakkan serta membela kemerdekaan Indonesia. Kaum santri harus mempunyai peran dalam mempertahankan kemerdekaannya dengan berbagai cara, salah satunya ialah belajar dengan baik. Islam dan negara tidaklah saling bertentangan dan harus saling mendukung. Adapun salah satu visi UPT. Ma’had Al-Jami’ah adalah menanamkan nilai-nilai filosofi wasathiyah."

Dr. H. Mujiburrahman MA, Rektor UIN Antasari mengatakan: "Peringatan hari Santri 2021 merupakan satu bentuk sejarah gerakan para santri terdahulu. Hal ini serupa dengan sejarah perang Banjar yang berlangsung paling lama daripada perang Aceh. Gerakan santri adalah sebuah tarikat. Peran kaum santri Banjar di Kalimatan sangat penting sekali dalam kemajuan bangsa dan negara kita. Presiden ke-4, Abdurrahman Wahid pernah berkata: “Pesantren adalah struktur kultur (kebudayaan) yang mempunyai ciri khas tersendiri."

"Ilmu ialah laksana pelita bagi hidup kita. Semangat santri adalah semangat dalam belajar, semangat menuntut ilmu, pastinya ilmu yang bermanfaat. Sebab kita hidup untuk mencari pelita (petunjuk) di dunia sebagaimana yang diajarkan oleh para ulama."

"Kesederhanaan itu penting sekali di masa sekarang. Dengan nilai tersebut kita akan selamat dari segala kejahatan nafsu diri, salah satunya dari sifat ketamakan. Kebersamaan merupakan salah satu solusi dalam menurunkan egosentris dari sifat individualis. Kemandirian juga sangat bermanfaat selama program ma’had ini. Dengan begitu, seorang mahasantri harus bisa belajar mandiri dan tidak selalu bergantung pada orang lain.", ujar beliau.

"Daya tahan fisik (beribadah) dan daya tahan menuntut ilmu merupakan bentuk latihan selama program ma’had ini.", tambahnya.

Kemudian dilanjutkan dengan agenda lantunan syair habsyi serta Shalawat Badar yang sangat merdu nan indah dari para mahasantri asrama 4 yang langsung dibimbing oleh Musyrif M. Aditya Firdaus. Berikutnya penampilan pembacaan puisi dari M. Hafidz Ilmi, mahasiswa UIN Antasari serta pembacaan doa dari Bapak H. M. Syamsudin Noor MA., Sekretaris UPT. Ma’had Al-Jami’ah sebelum menutup acara.

---------------------------------------

Tim Redaksi: Musyrif Asrama 4

Redaktur: Musyrif M. Laili Mukarram

Editor: Musyrif Rismayandi Ansari dan Musyrif Ardiyan Fikrianoor

Dokumentor: M. Asrani & Husein Fakhrizie

Posting Komentar